-->

Monday, November 23, 2015

Perayaan Sumpah Pemuda oleh OSIS!

Hai, Sahabat PENA! Pasti tahu dong, 28 Oktober kita peringati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pada  hari tersebut, kita mengingat tentang Sumpah Pemuda Indonesia yang diselanggarakan tanggal 28 Oktober 1928. Pembuat Sumpah Pemuda adalah seluruh anggota pemuda yang ada dalam kongres, sementara  yang menulis Sumpah Pemuda adalah Muhammad Yamin.

Muhammad Yamin (sumber gambar)
Dalam kongres tersebut banyak orang berkumpul untuk membuat sebuah sumpah untuk para pemuda Indonesia selama seluruh hidup Indonesia. Mereka tidak berhenti sampai dapat menghasilkan sumpah tersebut. Selama dua hari mereka berpikir keras. Setelah selesai, Moehamad Yamin menuliskan semua yang dikatakan dan didiskusikan oleh para pemuda Indonesia.



SMP Tara Salvia merayakan hari Sumpah Pemuda pada hari Jumat tanggal 30 Oktober 2015. Anggota OSIS menampilkan  sebuah pertunjukan puisi yang dibaca secara bergantian. Mereka juga menampilkan  dua buah lagu perjuangan  yaitu “Indonesia Pusaka” dan “Bangun Pemudi Pemuda” . Lagu tersebut adalah lagu yang menunjukkan rasa cinta terhadap Indonesia dan mengajak pemuda Indonesia untuk membangun negeri. Di antara kedua lagu tersebut dibacakan puisi yang mempertanyakan keberhasilan generasi Indonesia sekarang.apakah kita sudah berhasil mewujudkan cita-cita para leluhur?

Ayolah, jangan membuat leluhur kita sedih. Kita harus memajukan Indonesia supaya kita bisa mempertahankan kemerdekaan kita. Jadilah seperti Bung Karno. Beliau percaya bahwa Indonesia bisa merdeka. Kita harus meneruskan apa yang Bung Karno telah capai.

Ini adalah isi Sumpah Pemuda:

”Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.”

“Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.”

“Kami putra dan putri Indonesia mendjundjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
                                                                               


Para pahlawan kita sudah melakukan apa yang mereka bisa untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.  Jadi, kita sebagai pemuda Indonesia harus membanggakan mereka dengan memajukan Indonesia.  Jangan biarkan perjuangan para pendahulu bangsa menjadi percuma.



Nara&Kiko